sensasimedsos@gmail.com
sensasimedsos@gmail.com
SENSASI membuka jalan bagi saya menggapai mimpi menjadi seorang dosen. Saya Heriadi, asal dari Dusun Segunting Date, Kayuara, Menyuke, Landak, Kalimantan Barat. Tidak pernah terlintas dalam pikiran untuk melangkah sejauh ini.
Lahir di desa yang kecil nan indah dari keluarga yang bersahaja, pekerjaan kedua orang tua sebagai petani karet dan padi. Menghabiskan masa kecil di kampung halaman dengan kebiasaan kehidupan generasi muda ketika tamat SMP atau SMA akan bekerja dan/atau menikah muda, yang disebabkan tidak ada biaya, merasa tidak mampu, dan tidak tertarik belajar di jenjang kuliah. Diperparah oleh pemikiran orang tua yang tidak mementingkan pendidikan bagi anak-anaknya, sebab banyak orang tua tidak mengenyam pendidikan juga sebelumnya, dan mereka masih beranggapan sekolah atau tidak sekolah sama saja, berujung akan berakhir menjadi petani.
Sekolah tingkat dasar hingga menengah saya berjalan kaki 5-6 km pulang-pergi setiap hari ke sekolah, tanpa ada bekal makanan dan/atau jajan yang diberikan orang tua. Di sekolah sering tidak ada guru, sehingga 1 guru harus mengajar semua kelas. Tamat SMP saya nyaris tidak melanjutkkan ke SMA, oleh sebab orang tua tidak punya biaya, namun Tuhan baik sehingga ada peluang terbuka masuk ke Sekolah Kristen Makedonia (SKM), Ngabang lewat road show. Road show merupakan misi dari SKM mencari siswa yang memiliki potensi akademik bagus dari keluarga kurang mampu di pedalaman Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Landak. Dengan bantuan guru di SKM, bermodalkan insentif 3jt dari pemerintah daerah karena lolos OSN (Olimpiade Sains Nasional) tingkat provinsi dan sedikit tabungan orang tua, serta tekad yang kuat, saya melanjutkan pendidikan di Universitas Kristen Immanuel (UKRIM), Yogyakarta dan menyelesaikan pendidikan menjadi lulusan terbaik fakultas teknik dengan predikat cumlaude.
Lulus S1 saya bergabung dengan UKRIM, agar bisa menjadi dosen minimal pendidikan harus S2. Saya melanjutkan pendidikan S2 dengan Beasiswa SENSASI di Universitas Gadjah Mada dan memperoleh gelar M.Sc dengan predikat cumlaude. Saya dan beberapa teman seangkatan adalah generasi pertama yang menerima Beasiswa Selamatkan Satu Generasi (SENSASI) di bawah naungan Yayasan Obor Emas Indonesia yang diinisiasi oleh Ibu OEI Melinda Poerwanto, MABS. Beasiswa SENSASI lahir dari pengalaman masa kecil Ibu Melinda yang kesulitan untuk sekolah karena keterbatasan ekonomi, dan kerinduan beliau menyelamatkan generasi sekarang melalui pendidikan, sekaligus mendukung program pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Sebagai penutup, Bill Gates pernah mengatakan: “Jika kamu terlahir miskin, itu bukan salahmu. Tetapi jika kamu mati miskin, itu salahmu sendiri”. Pernyataan Gates mengajarkan kita harus menjadi anti-thesis dari kehidupan kelam orang tua, kita memiliki akal & budi dan harus berusaha lebih keras agar dapat keluar dari kekelaman tersebut. Selanjutnya, Adlai E. Stevenson II juga berkata: “Lebih baik menyalakan sebatang lilin, daripada mengutuki kegelapan”, yang artinya lebih baik bertindak nyata daripada mengeluh dengan keadaan. Saya percaya SENSASI ada karena Tuhan menggerakan hati Ibu Melinda, dan berharap semakin banyak yang dapat ditolong. God bless you abundantly.